Tetapi kekayaan tersebut tidak bisa dikelola dengan baik oleh pemerintah saat ini. Terdengar sangat lucu ketika negara maritim seperti kita mengimport garam dengan nilai jutaan dolar setiap tahunnya. Kita pun heran ketika Indonesia mengimport beras jutaan ton sedangkan kita adalah negara agraria yang terkenal sejak dahulu, bahkan dimasa Orde Baru kita sering mengalami swasembada beras. Contoh lainnya Indonesia pun mengimport buah-buahan, sepatu, mainan, pakaian, dan berbagai komoditi untuk di jual di pasar-pasar dalam negri padahal kita mampu untuk tidak mengimport itu semua.
Berdasarkan fakta yang ada, para petani di daerah sering mengalami kesulitan ketika harus mencari pupuk di pasaran, para petani kesulitan untuk menjual dengan harga gabah yang layak sehingga mereka pun harus rela menjual dengan harga yang murah sehingga kesejahteraan para petani pun
tidak kunjung meningkat. Apa susahnya pemerintah memberikan subsidi pupuk atau setidaknya mempermudah keberadaan pupuk di pasar daerah. Diduga para pejabat terkait melakukan import berbagai komoditi untuk memperkaya diri mereka sendiri, lewat anggaran belanja yang di sudah di blow up nilainya.
Sampai kapan negri kita akan seperti ini terus. Jika pemimpin kita adalah pemimpin yang amanah niscaya kita tidak akan mengimport sesuatu yang sebenarnya sudah tersedia oleh alam di negri ini. Kita tunggu saja bagaimana kebijakan pemimpin kita di periode berikutnya. (Irfan Hikmatiar)
0 komentar:
Posting Komentar